Senin, 29 Maret 2010

SEANDAINYA AKU


Seandainya aku seorang musisi ulung yang mampu menciptakan lagu romantis, maka akan kau ciptakan lagu ungkapan hati tentang cinta yang sampai saat ini masih kubingungkan. Dia yang selalu ada dalam diriku, tapi bingung dalam keberadaan. Lagu cinta yang ku buat akan mengartikan keadaan diriku yang selalu ragu pada cinta.

Seandainya aku seorang da’I kondang yang mampu mempengaruhi ratusan orang jama’ahnya, maka aku akan menyerukan bahwa aku ini jomblo dan aku bangga dengan keadaanku walau terkadang hati ini menangis dalam kesepian.

Seandainya aku seorang pujangga yang mampu mengungkapkan ide-ide briliannya lewat goresan-goresan indah penuh makna, maka aku akan membuat sebuah pernyataan bahwa aku adalah sang pencinta sejati yang sampai saat ini berusaha untuk tetap bertahan dalam prinsip walau terkadang ingin menjerit hati ini rasa ingin brontak sebagai bukti tidak setuju.

Seandainya aku seorang presiden yang berwibawa dan penuh charisma, maka aku akan membuat sebuah keputusan yang menyatakan bahwa setiap rakyat wanita jomblo agar tetap bertahan dengan kesendirian demi cinta abadi yang akan datang di batasan waktu. Yang memberi kemungkinan kepada presiden datang di batasan waktu nanti jika datang saatnya.

Seandainya aku seorang desainer handal yang mampu meluapkan segala inspirasinya lewat gambar ciptaannya yang begitu indah, maka aku akan menggambar sesosok wanita sempurna idaman setiap lelaki yang melihatnya. Sebagai gambaran belum mampunya mendapatkan yang nyata.

Tapi sayang, aku bukanlah salah satu pun dari mereka. Aku adalah saya. Manusia yang selalu berangan-angan untuk sesuatu yang sempurna tapi tanpa usaha. Karena aku memang merasa untuk saat ini belum ada yang perlu diusahakan. Dalam urusan ”Love” memang sangat sakral dalam pelaksanaan. Sangat sulit dibedakan antara cinta dengan nafsu. Mungkin itulah yang membuat aku sangat berhati-hati dalam menamatkan hati ini kepada sesosok ciptaan-Nya. Bukan aku tidak punya rasa itu, tapi terkadang masih terdapat keraguan pada hati tentang perasaan.

Aku bersyukur aku bukanlah mereka, sehingga bisa berbuat sesuai apa yang aku ingini. Bebas dalam keterbatasan. Tersenyum dalam jeritan kesepian hati. Tertawa dalam rengek tangisan batin. Tapi aku yakin semua itu adalah kenyataan dan suatu saat aku akan menemukan keabadian sejati yang saat ini kuhindari.
Wahai calon-calon bidadari surga, ketahuilah bahwa semua butuh kesempurnaan. Jagalah diri kalian dengan kehormatan. Temani aku dalam kesendirian. Berikan aku kesempatan untuk datang jika saatnya telah tiba. Terima kasih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar