Minggu, 26 April 2015

Jagoanku "Hamiz Maqil Ibtisam"

Alhamdulillah syukurku pada-Mu wahai Sang Pencipta. Kau hadirkan ditengah-tengah kami jagoan yang Insya Allah akan meneruskan estafet dakwah di dunia. Sebulan lebih sudah dia ada di dunia. Semakin hebat dengan berbagai tingkahnya.


Istriku, terima kasih kuucapkan padamu telah menjaga jagoanku. Setali tiga uang, bersamaan dengan 1 tahun pernikahan kita di tanggal 18 April lalu, kita dianugerahi seorang jagoan yang akan menjadi penerus dakwah di dunia. Terus kita do'akan buat jagoan kita agar kelak benar-benar bisa menjadi khalifah di bumi. Menjadi inspirasi positif untuk banyak orang dengan sikap dan tingkahlakunya. Betapa bahagianya aku saat ini dengan segala nikmat yang Allah swt berikan padaku. Seorang istri yang patuh padaku, seorang anak yang sehat dan kuat dan Insya Allah menjadi anak sholih. Besar harapan dengan syukurku ini Allah swt semakin memberikan banyak nikmat kepadaku.
Hay istriku, terus ingatkan aku jika aku mulai marah. Terus tegur aku jika aku mulai cerewet yang tidak perlu. Tapi satu hal, jangan diamkan aku dengan ketidaksukaanmu, karena aku juga tida suka itu. Ok?
Saat aku menulis ini, disela anak muridku melaksanakan ujian sambil terus mendo'akan mereka agar diberikan yang terbaik. Aku sempatkan kembali menulis agar inspirasiku terus terasah dengan apa adanya dan tanpa rekayasa.
Istriku, aku memang tidak hebat dalam menulis dan aku lebih hebat dalam bicara, tapi aku selalu mencoba menuangkan apa yang ada dipikiranku lewat blog ini. Jika kau ingin tau tentangku, terus pantau blog ini. Di setiap moment yang baik aku akan coba mendokumentasikannya. 
Hamiz Maqil Ibtisam adalah nama jagoanku yang aku sematkan buat dia. Besar harapan agar dia bisa menjadi anak yang mampu menjadi inspirasi buat orang lain. Hamiz adalah ganteng, tidak cukup hanya ganteng secara fisik, tapi juga hati. Maqil adalah berakal dan cerdas. Semoga dengan kecerdasannya dia bisa mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan orang banyak dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Ibtisam adalah murah senyum. Kata ini terinspirasi dari kelakuan diriku yang kata istri, aku akan berwajah seram ketika tanpa senyuman. Istri berharap kelak, jagoanku bisa menjadi orang yang murah senyum, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun dia tetap tersenyum. Sungguh besar harapanku buat jagoanku si Hamiz (kami memanggilnya). Semoga bisa menjadi insan akademis, pencipta, pengabdi yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah swt. Aaamiiin. Salam cinta dan sayang buat istriku Naftika Dyah Funnisa dan jagoanku Hamiz Maqil Ibtisam. Dari seorang suami dan ayah baru, Suratno.

1 komentar: