Jumat, 14 Juni 2013

UNTUKUMU AYAH BUNDAKU

Ayah bunda, ini jeritanku
Jeritan yang mungkin selama ini tidak pernah ayah bunda tau
Taukah ayah bunda?



Kala itu…
Ketika aku begitu suka mencorat-coret pagar yang katanya indah
Ayah bunda selalu bilang “Nak, jangan corat-coret pagar itu”
Aku benar-benar sedih dan takut
Bahkan sempat berpikiran untuk tidak pernah menulis lagi dimanapun itu
Hanya demi satu alasan, agar ayah bunda tidak lagi memarahiku
Tapi pernahkah ayah bunda tau?
Dalam hati kecilku, aku hanya ingin menjadi pelukis
Pelukis yang mampu membuat segalaya menjadi lebih indah
Termasuk dinding-dinding rumah itu

Kala itu…
Ketika aku begitu suka merusak barang mainan yang ayah bunda beli
Ayah bunda selalu bilang “Nak, jangan rusak mainan itu, atau kamu tidak akan pernah mendapatkan mainan baru”
Aku benar-benar sedih dan takut
Bahkan sempat berpikir “Sekalian saja tak ku sentuh semua mainan itu, agar tak rusak selamanya”
Hanya demi satu alasan, agar ayah bunda tidak lagi memarahiku
Tapi pernahkah ayah bunda tau?
Dalam hati kecilku, aku hanya ingin menjadi seorang teknisi
Yang dengan itu aku bisa menolong orang

Kala itu…
Ketika aku begitu suka bermain bola, bahkan disaat hujan dan kotor
Ayah bunda selalu bilang “Nak, jangan hujan-hujanan, nanti kamu kotor, nanti kamu sakit”
Aku benar-benar sedih dan takut
Bahkan sempat berpikir “Lebih baik aku diam dirumah dan tak pernah melakukan apa-apa”
Hanya demi satu alasan, agar ayah bunda tidak lagi memarahiku
Tapi pernahkah ayah bunda tau?
Dalam hati kecilku, aku hanya ingin menjadi pemain bola
Pemain bola yang selama ini aku idam-idamkan

Kala itu…
Ketika aku ikut sibuk ngerecokin bunda di dapur
Bunda selalu bilang “Jangan ganggu bunda, sana main aja”
Aku benar-benar sedih dan takut
Bahkan sempat berpikir “Malas sekali aku melihat perabotan itu, yang hanya mengingatkanku tentang kemarahan bunda”
Hanya demi satu alas an, agar ayah bunda tidak lagi memarahiku
Tapi pernahkah ayah bunda tau?
Dalam hati kecilku, hanya ingin menjadi chef handal
Dan aku akan memasak masakan yang lezat buat ayah bunda

Ayah bunda…
Hinakah semua inginku?
Salahkah semua mauku itu? Atau bahkan,
Berdosakah semua cita-citaku?
Aku pikir tidak,
Andai aku diberi kesempatan,
Andai kau tuntun  jemari kecilku ini dengan lembut…
Aku akan lebih bertanggung jawab atas pilihanku
Pilihan atas dasar sebuah kebahagiaan dan bukan atas dasar paksaan
Demi sebuah pengabdian pada ayah bunda

Semoga dengan ini ayah bunda bisa mengerti
Mengerti isi hatiku yang sebenarnya

Ayah bunda…
Aku tuh masih kecil
Kumohon, jangan marahi aku
Nasihatilah aku dengan kasih sayang, jika aku salah
Arahkan aku untuk menggapai mimpiku
Aku sayang ayah bunda
I love you forever

Tidak ada komentar:

Posting Komentar