Jumat, 17 Mei 2013

ULAH SI BAYU = ISTIMEWA

Cerita ini dibuat disela pikiranku yang lagi serius dan tegang mikirin yang saya bingungkan. Dan saya juga bingung, saya ini ngebingungin apa, pasti kalimat ini bikin kalian bingung juga kan?



Sesosok anak kecil, saya sebut Bayu (Nama Asli #Loh). Kebanyakan orang menyebutnya anak yang berkebutuhan khusus atau manusia seribu wajah, tapi bagiku adalah anak istimewa yang orang normal tidak memilikinya. Kepolosannya, kelabilannya, keluguannya, susah ditebaknya etc. Jika diantara kita masih memiliki sifat-sifat demikian, maka layak saya sebut orang istimewa, mau?

Loh kok malah jadi ngebahas Si Bayu?

Oh iya, ternyata tulisanku kali ini inspirasinya adalah Si Bayu. Si Bayu yang istimewa yang selalu saya ganggu dikala dia diam. Begitu juga sebaliknya, dia yang selalu ganggu dikala saya diam. Mungkin karena saya dan dia adalah sama-sama istimewa.
Cerita ini bermula saat menjelang maghrib sore tadi dimana sudah menjadi rutinitasnya Si Bayu sudah bersiap-siap di Mushola untuk sholat berjama'ah, Istmewa kan? (Sambil ngelirik orang yang tak istimewa, tapi tetap saja malas berjama'ah).
Lanjut ceritanya ya?
Kala itu saya tak biasanya mandi saat menjelang maghrib. Bahkan tragisnya lagi, saya sempat memanggil orang untuk segera ke mushola (Read: adzan) dengan kondisi belum mandi sore (Waduh, keceplosan). Karena saya tidak mau dikatain kambing, sapi atau sejenisnya yang mana mereka tak pernah mandi, jadi meski melewati pertengkaran dengan  si gayung, akhirnya menanglah saya untuk bisa memakainya untuk mandi walau kondisi setelah adzan (keren kan?). Nah, kejadian yang terkait dengan Si Bayu adalah dikala saya sedang mandi dan sedang bertarung dengan si air, tiba-tiba pintu kamar mandi bersuara, eh ternyata suara ketokan dari luar yang mengisyaratkan bahwa ada yang mengantri. Saya bisa menebak bahwa itu adalah Si Bayu, karena saya tau betul hanya dia yang berani menggedor pintu padahal sudah jelas-jelas di dalam ada orang (dalam hati "mau cari gara-gara dia"). Ya udahlah akhirnya saya maklumi. Saya acuhkan suara gedoran itu dan kembali bertarung dengan air yang tak henti-hentinya menyiramku.
Ternyata penderitaanku tidak cukup sampai disitu pemirsa (eP ePe, EM iMI, eR, eS, aSA). Justru setelah ini adalah klimaksnya. Kira -kira apa lagi ulah Si Bayu? Ya udah saya kasih gambaran dulu kondisi sore itu. Kebayang dong, kalo udah sore itu kan cahaya makin gelap tuh, apalagi di dalam ruangan yang dalam hal ini WC tempat mandi, sangat gelap. Udah kebayang ya? Nah, yang dilakukan Si Bayu terhadapku adalah dia (Si Bayu) MEMATIKAN LAMPU WC yang mana saklarnya memang diluar wc yang sangat setrategis untuk dia berbuat ulah. "Berhasil dia, membuatku esmosi, emosi maksudnya, tunggu pembalasanku dengan serangan kentutku". Dan hati banyak dongkol, akhirnya saya meneruskan pertarunganku dengan suasana gelap. Tak taulah apa saja yang saya pegang, yang penting mandi segera selesai untuk segera sholat maghrib.
Akhir cerita ini adalah, saya membalas keusilan Si Bayu dengan berpura-pura baik untuk membantu memperbaiki sarungnya yang kendor. Bukannya makin baik, tapi sengaja saya buat sarung itu bagian atasnya  saya gulung sampai bagian bawah benar-benar terangkat, bahkan hampir sampai lutut (Nyaris sama aja gak pake saring, karena sebagian lutut nyaris terlihat). Ha.....ha......ha.......!!!!! (Puas hati saya)

#Apa yang saya tulis disini semata-mata hanya untuk fun saja dan Mengandung Humor (MH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar