Kembali pada kesederhanaan dengan semuanya menjadi indah. Penuh semangat dalam perbuatan ini dengan seabreg kesibukan yang menyita perhatian. Sampai pada waktu senggang untuk kembali membuat tulisan ini. Terlihat aneh dengan kesan main-main dikalai menulis. Tapi tidak bagiku yang mesti benar-benar mampu membagi waktu untuk ini. Terima kasih atas penantiannya.
Ada curhatan teman yang menjadi topik kali ini yang berujung bahwa akhirnya dia tersadarkan bahwa "Cinta Tidak Harus Memiliki". Perlu keikhlasan besar ketika kita harus berbuat demikian. Berawal dari kebahagiaan ketika kita melihat orang yang lain bahagia. Berharap kebahagiaan itu adalah karena dan dengan kita, tapi kali ini benar-benar tidak. Kebahagiaan orang yang kita cintai tercipta dengan orang lain dan itu bukan kita. Keikhlasan diuji dalam dunia percintaan. Ikhlaskah kita ketika orang yang kita cintai merasa bahagia dengan orang lain?
Jawaban atas pertanyaan tersebut berbeda stiap orang. Tapi disini aku pengin memberikan gambaran betapa dahsyatnya kekuatan cinta. Cinta yang beradu dengan keikhlasan sang insan manusia. Ketika kita sadar bahwa cinta tak akan mampu membuat kita terluka, maka kita tidak akan pernah menyalahkan cinta. Terkadang keegoisan diri melupakan individu yang sebenernya justru butuh cinta. Bukan lagi saatnya kita mesti menyalahkan cinta. Pembuktian cinta sudah harus diperlihatkan dengan keikhlasan cinta.
Situasi diatas, mestinya kita sadar bahwa kebahagiaan adalah ujung dalam segala hal, termasuk lewat perantara cinta. Tak akan ada kebahagiaan tanpa cinta. Ketika kita merasa mencintai, mestinya merasa bahagia. Kondisi ini juga berbanding lurus, dimana ketika orang yang kita cintai merasa bahagia, maka kebahagiaan itu merambah kepada kita yang sedang mencintainya. Dengan siapapun kebahagiaan itu terjadi, walaupun bukan dengan kita. Karena sesungguhnya Sang Pemilik cinta lebih mengetahui siapa yang membutuhkan cinta. "Karena cinta tak akan salah".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar