Jumat, 27 Agustus 2010

TANGGAP


Ketika ada terlihat peristiwa yang sepertinya membutuhkan kita untuk terlibat, maka tidak ada alasan apapun untuk bisa andil dalam hal positif itu. Peluang amal yang ada itu setidaknya memberikan kita pelajaran bahwasanya seberapapun kuat kita, maka akan ada saatnya membutuhkan orang lain. Sebuah kesadaran yang akan ada dengan tidak sendirinya, tapi perlu adanya pembiasaan. Jangan pernah berpikir ketika ada situasi yang menuntut kita untuk tanggap, tapi kita beranggapan bahwa akan ada saatnya aku sadar.


Banyak cara untuk menumbuhkan rasa tanggap tarhadap situasi. Berusaha melihat sekitar apa yang sekiranya perlu bantuan adalah salah satunya. Perlu sebuah pengorbanan dalam melibatkan diri dalam tuntutan situasi. Yakinlah bahwa pengorbanan kita tidak akan sia-sia dan tidak akan rugi. Apapun pengorbanan itu. 

Memposisikan diri pada kondisi orang lain. Bersyukurlah kita yang selalu diberi kemudahan dalam segala hal. Namun, orang-orang disekitar kita sepertinya tidak demikian. Masih banyak yang perlu kesadaran kita untuk bisa lebih menikmati hidup dengan nyaman. Disini dituntut adanya tanggap dan sadar dari kita untuk mengangkat itu. Berpikir seakan-akan kita berada pada posisi mereka akan menumbuhkan kesadaran diri terhadap orang lain.

Selalu berpikir positif terhadap siapapun dan situasi apapun. Setidaknya akan melatih diri bahwa hidup adalah indah. Tidak perlu ada kecurigaan yang muncul dalam diri terhadap orang lain. Menumbuhkan sikap sabar dan kona'ah. Selalu bersyukur dengan apa yang telah dimiliki diri. Paham bahwasanya syukur akan membawa nikmat yang lebih dan itu janji Allah.

Siapapun kita tak ada ruginya untuk membuat sebuah inovasi diri. Kepedulian kita perlu selalu diasah agar bisa lebih tanggap terhadap situasi. Mudah-mudahan pengorbanan kita sekecil biji zarah pun kelak kita akan merasakan balasannya pula. Selamat berjuang untuk menjadi orang yang lebih tanggap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar